Sabtu, 31 Januari 2009

sim tenaga kerja lapangan

 

Intisari

Dalam upaya mencapai effisiensi kerja pada pekerjaan pembuatan talud (pengaman tebing), faktor kehadiran (absensi) tenaga kerja lapangan merupakan hal yang cukup penting, apalagi berhubungan dengan produksi, penggajian, prestasi kerja, dll. Dengan sistem absensi yang memadai proses pengambilan informasi kehadiran karyawan menjadi akurat. Proses pencatatan dan pelaporannya menjadi otomatis oleh software khusus. Kesalahan maupun manipulasi catatan dapat dihilangkan dengan sistem absensi dimaksud. Informasi yang akurat merefleksikan kondisi yang sebenarnya menjadi landasan untuk pengambilan keputusan serta pembayaran upah tenaga kerja lapangan.

1. Pendahuluan

Pencatatan absensi tenaga kerja lapangan merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM / human resources management). Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran seorang karyawan dapat menentukan prestasi kerja seseorang, gaji / upah, produktivitas, atau kemajuan instansi/lembaga secara umum.

Pada pencatatan absensi tenaga kerja lapangan yang ada selama ini belum dapat mencapai sasaran secara maksimal, sehingga mengakibatkan :

a. Keterlambatan pembayaran honor tenaga kerja lapangan;

b. Ketidaktepatan siapa yang harus dibayar;

c. Ketidaktepatan jumlah yang harus dibayar;

d. Tidak adanya laporan harian nama-nama yang bekerja;

e. Tidak adanya laporan kerja per area;

f. Tidak adanya rencana dan realisasi;

g. Tidak digunakannya standar lembur per jam.

Dengan adanya sistem absensi ini proses pengambilan informasi kehadiran karyawan menjadi hampir 100% akurat.

2. Permasalahan

Dari uraian diatas maka dapat diketahui bahwa pada pekerjaan pembuatan talud belum ada suatu system absensi tenaga kerja lapangan yang baik.

3. Pemecahan masalah

Sistem pencatatan kehadiran yang kami susun diharapkan mampu menjawab permasalahan absensi diatas. Sistem pelaporan terintegrasi dengan sistem informasi kepegawaian.
Pencatatan absensi, pelaporan, dan proses selanjutnya seperti pengupahan, prestasi kerja, uang transport, dst. dapat diintegrasikan bersama - sama. Sistem terpadu menghasilkan laporan yang akurat, cepat, dan efisien. Sangat mudah digunakan karena menggunakan excel.

4. Permodelan

a. Tahap Perancangan DFD

DFD Level 0

dfd_absen0

DFD Level 1

dfd_absen1

DFD Level 2

dfd_absen2pro1

dfd_absen2pro2

b. Tahap Perancangan ERD

erd_absen

c. Tahap Perancangan Tabel

Tabel. 1 Tenaga Kerja Lapangan

tabel_absentklapang

Tabel. 2 Jabatan

tabel_absenjabatan

Tabel. 3 Pekerjaan

tabel_absenpekerjaan

Tabel. 4 Jenis Pekerjaan

tabel_absenjenpekrjaan

Tabel. 5 Waktu

tabel_absenwaktu

Tabel. 6 Jenis Peralatan

tabel_absenjenperalt

d. Blangko Absen

blangko_absen

e. Laporan-laporan

lap_harian

lap_mingguan

f. Aplikasi

aplikasi_absen

5. Strategi

Dalam pengembangan system ini kami gunakan Strategi Global yaitu mengumpulkan pengendalian di organisasi induk terpusat di bagian keuangan. Semua kebutuhan Dinas kami telah distandar (sesuai atauran, panduan, juklak yang jelas,…).

strategi

Implikasinya pada strategi ini sebahagian besar kapasitas sistem informasi berlokasi di organisasi induk dan terdapat sentralisasi proses & database.

6. Kesimpulan

Sistem absensi tenaga kerja lapangan ini tentunya akan menyelesaikan masalah-masalah klasik pencatatan absensi, yaitu diantaranya buddy punching, kartu yang hilang, pencatatan absensi yang kurang akurat, hingga keamanan informasi. sistem yang akan dibangun tentunya harus sesuai dengan kebutuhan sehingga pemanfaatannya menjadi tepat guna. pengembangan lebih lanjut berikut ujicoba yang teliti yang mencakup semua aspek pemakaian sistem ini perlu dilaksanakan sehingga menjadikan sistem yang handal dan sesuai dengan kebutuhan spesifik kantor.

Tidak ada komentar: