Intisari
Dalam upaya mencapai effisiensi kerja pada pekerjaan pembuatan talud (pengaman tebing), faktor kehadiran (absensi) tenaga kerja lapangan merupakan hal yang cukup penting, apalagi berhubungan dengan produksi, penggajian, prestasi kerja, dll. Dengan sistem absensi yang memadai proses pengambilan informasi kehadiran karyawan menjadi akurat. Proses pencatatan dan pelaporannya menjadi otomatis oleh software khusus. Kesalahan maupun manipulasi catatan dapat dihilangkan dengan sistem absensi dimaksud. Informasi yang akurat merefleksikan kondisi yang sebenarnya menjadi landasan untuk pengambilan keputusan serta pembayaran upah tenaga kerja lapangan.
1. Pendahuluan
Pencatatan absensi tenaga kerja lapangan merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM / human resources management). Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran seorang karyawan dapat menentukan prestasi kerja seseorang, gaji / upah, produktivitas, atau kemajuan instansi/lembaga secara umum.
Pada pencatatan absensi tenaga kerja lapangan yang ada selama ini belum dapat mencapai sasaran secara maksimal, sehingga mengakibatkan :
a. Keterlambatan pembayaran honor tenaga kerja lapangan;
b. Ketidaktepatan siapa yang harus dibayar;
c. Ketidaktepatan jumlah yang harus dibayar;
d. Tidak adanya laporan harian nama-nama yang bekerja;
e. Tidak adanya laporan kerja per area;
f. Tidak adanya rencana dan realisasi;
g. Tidak digunakannya standar lembur per jam.
Dengan adanya sistem absensi ini proses pengambilan informasi kehadiran karyawan menjadi hampir 100% akurat.
2. Permasalahan
Dari uraian diatas maka dapat diketahui bahwa pada pekerjaan pembuatan talud belum ada suatu system absensi tenaga kerja lapangan yang baik.
3. Pemecahan masalah
Sistem pencatatan kehadiran yang kami susun diharapkan mampu menjawab permasalahan absensi diatas. Sistem pelaporan terintegrasi dengan sistem informasi kepegawaian.
Pencatatan absensi, pelaporan, dan proses selanjutnya seperti pengupahan, prestasi kerja, uang transport, dst. dapat diintegrasikan bersama - sama. Sistem terpadu menghasilkan laporan yang akurat, cepat, dan efisien. Sangat mudah digunakan karena menggunakan excel.
4. Permodelan
a. Tahap Perancangan DFD
DFD Level 0
DFD Level 1
DFD Level 2
b. Tahap Perancangan ERD
c. Tahap Perancangan Tabel
Tabel. 1 Tenaga Kerja Lapangan
Tabel. 2 Jabatan
Tabel. 3 Pekerjaan
Tabel. 4 Jenis Pekerjaan
Tabel. 5 Waktu
Tabel. 6 Jenis Peralatan
d. Blangko Absen
e. Laporan-laporan
f. Aplikasi
5. Strategi
Dalam pengembangan system ini kami gunakan Strategi Global yaitu mengumpulkan pengendalian di organisasi induk terpusat di bagian keuangan. Semua kebutuhan Dinas kami telah distandar (sesuai atauran, panduan, juklak yang jelas,…).
Implikasinya pada strategi ini sebahagian besar kapasitas sistem informasi berlokasi di organisasi induk dan terdapat sentralisasi proses & database.
6. Kesimpulan
Sistem absensi tenaga kerja lapangan ini tentunya akan menyelesaikan masalah-masalah klasik pencatatan absensi, yaitu diantaranya buddy punching, kartu yang hilang, pencatatan absensi yang kurang akurat, hingga keamanan informasi. sistem yang akan dibangun tentunya harus sesuai dengan kebutuhan sehingga pemanfaatannya menjadi tepat guna. pengembangan lebih lanjut berikut ujicoba yang teliti yang mencakup semua aspek pemakaian sistem ini perlu dilaksanakan sehingga menjadikan sistem yang handal dan sesuai dengan kebutuhan spesifik kantor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar