Rabu, 06 Mei 2009
belajar dari perbedaan
Sabtu, 31 Januari 2009
sim tenaga kerja lapangan
Intisari
Dalam upaya mencapai effisiensi kerja pada pekerjaan pembuatan talud (pengaman tebing), faktor kehadiran (absensi) tenaga kerja lapangan merupakan hal yang cukup penting, apalagi berhubungan dengan produksi, penggajian, prestasi kerja, dll. Dengan sistem absensi yang memadai proses pengambilan informasi kehadiran karyawan menjadi akurat. Proses pencatatan dan pelaporannya menjadi otomatis oleh software khusus. Kesalahan maupun manipulasi catatan dapat dihilangkan dengan sistem absensi dimaksud. Informasi yang akurat merefleksikan kondisi yang sebenarnya menjadi landasan untuk pengambilan keputusan serta pembayaran upah tenaga kerja lapangan.
1. Pendahuluan
Pencatatan absensi tenaga kerja lapangan merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM / human resources management). Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran seorang karyawan dapat menentukan prestasi kerja seseorang, gaji / upah, produktivitas, atau kemajuan instansi/lembaga secara umum.
Pada pencatatan absensi tenaga kerja lapangan yang ada selama ini belum dapat mencapai sasaran secara maksimal, sehingga mengakibatkan :
a. Keterlambatan pembayaran honor tenaga kerja lapangan;
b. Ketidaktepatan siapa yang harus dibayar;
c. Ketidaktepatan jumlah yang harus dibayar;
d. Tidak adanya laporan harian nama-nama yang bekerja;
e. Tidak adanya laporan kerja per area;
f. Tidak adanya rencana dan realisasi;
g. Tidak digunakannya standar lembur per jam.
Dengan adanya sistem absensi ini proses pengambilan informasi kehadiran karyawan menjadi hampir 100% akurat.
2. Permasalahan
Dari uraian diatas maka dapat diketahui bahwa pada pekerjaan pembuatan talud belum ada suatu system absensi tenaga kerja lapangan yang baik.
3. Pemecahan masalah
Sistem pencatatan kehadiran yang kami susun diharapkan mampu menjawab permasalahan absensi diatas. Sistem pelaporan terintegrasi dengan sistem informasi kepegawaian.
Pencatatan absensi, pelaporan, dan proses selanjutnya seperti pengupahan, prestasi kerja, uang transport, dst. dapat diintegrasikan bersama - sama. Sistem terpadu menghasilkan laporan yang akurat, cepat, dan efisien. Sangat mudah digunakan karena menggunakan excel.
4. Permodelan
a. Tahap Perancangan DFD
DFD Level 0
DFD Level 1
DFD Level 2
b. Tahap Perancangan ERD
c. Tahap Perancangan Tabel
Tabel. 1 Tenaga Kerja Lapangan
Tabel. 2 Jabatan
Tabel. 3 Pekerjaan
Tabel. 4 Jenis Pekerjaan
Tabel. 5 Waktu
Tabel. 6 Jenis Peralatan
d. Blangko Absen
e. Laporan-laporan
f. Aplikasi
5. Strategi
Dalam pengembangan system ini kami gunakan Strategi Global yaitu mengumpulkan pengendalian di organisasi induk terpusat di bagian keuangan. Semua kebutuhan Dinas kami telah distandar (sesuai atauran, panduan, juklak yang jelas,…).
Implikasinya pada strategi ini sebahagian besar kapasitas sistem informasi berlokasi di organisasi induk dan terdapat sentralisasi proses & database.
6. Kesimpulan
Sistem absensi tenaga kerja lapangan ini tentunya akan menyelesaikan masalah-masalah klasik pencatatan absensi, yaitu diantaranya buddy punching, kartu yang hilang, pencatatan absensi yang kurang akurat, hingga keamanan informasi. sistem yang akan dibangun tentunya harus sesuai dengan kebutuhan sehingga pemanfaatannya menjadi tepat guna. pengembangan lebih lanjut berikut ujicoba yang teliti yang mencakup semua aspek pemakaian sistem ini perlu dilaksanakan sehingga menjadikan sistem yang handal dan sesuai dengan kebutuhan spesifik kantor.
sim proposal penerimaan tamu
oleh : Salmansyah dan Sukarno
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam rangka memperbaiki kualitas suatu instansi, salah satu hal yang mempunyai peran penting adalah penggunaan Teknologi Informasi. Penggunaannya tidak hanya sebagai proses otomatisasi terhadap akses informasi, tetapi juga menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah sistem yang terintegrasi, sehingga proses organisasi yang terjadi akan efisien, terukur, dan fleksibel.
Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi mulai mendapat sambutan positif dari masyarakat. Perkembangannya tidak hanya disambut dan dinikmati oleh kalangan bisnis maupun pemerintah saja, tetapi juga mulai merambah dalam dunia pendidikan. Dalam rangka peningkatan citra positif di dalam pengelolaan perguruan tinggi salah satunya adalah pelayanan tamu.
Untuk mendukung peningkatan pelayanan tamu Jurusan Administrasi Niaga maka memungkinkan untuk dibuat suatu Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Tamu.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang tersebut diatas ada baiknya Jurusan Administrasi Niaga melakukan pelayanan terhadap penerimaan tamu dengan membuat suatu sistem informasi penerimaan tamu sebagai penunjang pelayanan terhadap tamu.
1.3. Tujuan
a. Tersedianya layanan informasi bagi tamu atau masyarakat
b. Kemudahan bagi Jurusan Administrasi Niaga dalam prosedur penerimaan tamu
c. Sebagai salah satu pilar pembangunan perguruan tinggi berbasiskan Teknologi Informasi
d. Memberikan Nilai Tambah (Added Value) bagi Jurusan Administrasi Niaga, antara lain melahirkan daya saing, meningkatkan e-literacy, dan sebagai information dashboard.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Sistem Manajemen
Sistem manajemen database adalah piranti atau alat bantu bagi para pemrogram untuk menalar dan meng-capture realitas dunia bisnis menjadi suatu sistem informasi yang terstruktur dan terkelola.
Dapat diartikan juga sebagai struktur dan hubungan antar data yang diatur dan dikelola oleh sebuah program aplikasi database. Selanjutnya program aplikasi inilah yang menjalankan proses database, yaitu dari proses memasukkan, mengisi, menghapus, menganalisis dan melaporkan data.
2.2. Manfaat Sistem Manajemen
a. Memudahkan pengaksesan data
b. Mengurangi redudansi dan inkonsistenansi data
c. Mengisolasi data untuk di standarisasikan
d. Mudah digunakan oleh banyak orang
e. Mengamankan data
f. Menjaga integritas data
g. Menjaga indenpendensi data
2.3. Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD), merupakan model konseptual yang menggambarkan struktur data dan hubungan antar entitas sebagai pembentuk Sistem.
ERD menggunakan tiga macam symbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar entitas, diantaranya yaitu:
1. Entitas
Entitas berupa individu yang mewakili sesuatu nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain.
Entitas ada dua:
a) Entitas Kuat (Strong Entity)
Adalah entitas yang kemunculannya tidak tergantung dari entitas lain (dapat berdiri sendiri), biasanya memiliki atribut yang berfungsi sebagai key.
b) Entitas Lemah (Weakly Entity)
Adalah entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain (strong entity) dan tidak memiliki atribut yang berfungsi sebagai key.
2. Atribut
Atribut adalah karakteristik (sifat-sifat khas) yang melekat pada sebuah entitas. Atribut ada dua macam yaitu atribut yang berfungsi sebagai key, berfungsi sebagai ciri khas (unik) suatu entitas yang dapat membedakan dengan entitas dalam Sistem. Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas dapat berelasi dengan entitas yang lain. Kardinalitas yang terjadi diantara dua himpunan entitas:
a) Satu Kesatu (One To One)
Setiap entitas pada suatu himpunan entitas berhubungan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas yang lain.
b) Satu Ke Banyak (One To Many)
Setiap entitas berhubungan dengan banyak pada himpunan entitas yang lain.
c) Banyak Ke Banyak (Many To Many)
Setiap entitas pada suatu himpunan entitas berhubungan dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tahap Perancangan DFD
DFD (Data Flow Diagram) dibangun berdasarkan proses yang akan dibuat yaitu sistem penerimaan tamu yang melibatkan Tamu dan Pihak Jurusan sebagai penerima tamu.
a. DFD Level 0
b. DFD Level 1
Pada DFD level 1 ini adalah penjabaran dari proses penerimaan tamu pada level 0
3.2. Perancangan ERD Sistem Informasi Penerimaan Tamu
Perancangan Sistem penerimaan tamu ini terdiri dari empat buah tabel yang memiliki relasi satu dengan lainya. Seluruh relasi didasarkan pada nomor urut dari data (prmary key menggunakan kolom Nomor yang berupa bilangan). Penggunaan nomor urut dimaksudkan agar tidak tergantung dari kolom-kolom yang ada pada tabel jika suatu saat ada perubahan isi dari suatu tabel.
3.1. Perancangan Tabel
Berikut ini adalah tabel yang digunakan pada Sistem Informasi Penerimaan Tamu. Jumlah tabel yang digunakan untuk sistem ini adalah empat jenis tabel.
Tabel 1. Tamu
Tabel tamu merupakan representative dari pengisian bio data tamu secara rinci.
Tabel 2. Penerima Tamu
Tabel penerima tamu hanya memperjelas Nama dan sex atau jenis kelamin petugas penerima tamu
Tabel 3. Keperluan
Tabel keperluan hanya memperjelas keperluan tamu yang hanya berisi Nomor dan keperluan.
Tabel 4. Sex
Tabel sex atau jenis kelamin, dikodekan seperti jenis kelamin pria dikodekan angka 1 dan jenis kelamin wanita dikodekan angka 2.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Sistem informasi manajemen penerimaan tamu di lembaga pemerintah atau pendidikan sangat diperlukan untuk kemudahan informasi bagi masyarakat atau tamu dan lembaga itu sendiri tentang prosedur penerimaan tamu.
Minggu, 25 Januari 2009
Prosedur Penerimaan Tamu
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
1. STANDAR OPERATING PROSEDURE (SOP)
A. TAMU
1) Lapor ke penerima tamu
2) Mengisi buku tamu
3) Diijinkan bertemu Kajur
4) Menunggu di ruang tamu
5) Memakai kartu tanda tamu
6) Masuk ke ruangan Kajur
B. Penerima tamu
1) Menyapa tamu
2) Bersikap ramah
3) Menyediakan buku tamu
4) Menyampaikan kepada Kajur
5) Mengantar tamu kepada Kajur
Website
oleh : Salmansyah dan Sukarno
1. Bentuklah tim ( max 3 org/tim), anggaplah anda akan membangun LAN pada instansi anda. Buatlah kebutuhan hardware (spesifikasi workstation/klien, server dan pendukungnya), software yang diperlukan dan informasi dapat anda tambahkan selengkap mungkin. Beri keterangan kenapa spesifikasi tersebut menjadi pilihan.
Kebutuhan hardware dan software yang diperlukan untuk membangun LAN :
a) Cable Protector (trunking )
Seluruh kabel jaringan data diproteksi dengan menggunakan protector cable , bertujuan agar frekwensi kabel tidak terpengaruh dengan aliran kabel listrik yang ada disekitar kabel data.
b) Patch panel category 5e
mereduksi lonjakan–lonjakan frekwensi negative dari kabel data
c) Outlet data ( Modular, face plate & outbow )
diberi label agar memudahkan untuk maintenance dikemudian hari
d) Walmounting Rack
sebagai tempat penyimpanan perangkat aktif ( switch, router, modem) agar terproteksi dari debu dan memudahkan dalam pemeliharaan
e) Patch cord.
memudahkan konkesi dari jaringan internal tidak langusng ke pc/laptop tetapi melaui patchcord terlebih dahulu agar koneksi lebih baik
f) Kabel UTP cat 5.e
mempunyai kapabilitas dapat mengantarkan data sebesar 100 Mbps/second
g) Kabel UTP Cat 6
mempunyai kapablitas mengantarkan data sebesar 1000 Mbps/second.
h) Switch
Spesifikasi yang digunakan 10/100 Mbps + 2 port 1000 Mbps. Tiap Port switch tersebut dapat menjalankan aplikasi 100 Mbps dan 2 port untuk backbone 1000 Mbps.
i) Komputer server
Komputer yang digunakan sebagi server.
j) Komputer client
computer yang digunakan sebagai client.
2. Pergilah ke lab internet, kemudian lihatlah website berikut: Pasarbuku.com; thumbnail.com; amazon.com; kencan rilek, bimamail.com; mailcity.com. Plasa.com Indowork.com
- Pasarbuku.com
- thumbnail.com
Tidak dapat dibuka
- bimamail.com
- mailcity.com berubah menjadi lycos mail.com
- Plasa.com
- Indowork.com